Minggu, 29 April 2012

Melongok Lok-lok Tua Pabrik Gula Tasikmadu


Tak hanya PT KAI (Persero) saja yang memiliki lokomotif uap. Beberapa pabrik gula di Jawa juga masih memilikinya, diantaranya koleksi Pabrik Gula (PG) Tasikmadu. Salahsatu pilihan bagi Anda yang ingin berwisata dengan nuansa perkeretaapian ala sepur tebu.
 Berkunjung ke Agrowisata Sondokoro PG Tasikmadu, Karanganyar-Jawa tengah rasanya tak komplit bila tak berkunjung ke Remise. Remise adalah sebutan untuk tempat pemeliharaan lokomotif, atau dalam istilah perkeretaapian sebagai Dipo Lokomotif. Di Remise PG Tasikmadu masih terdapat koleksi lokomotif besar dan kecil, baik lokomotif uap maupun yang diesel.
Saat musim giling tebu mulai, sekitar bulan Juni-September, lokomotif tersebut dioperasikan. Inilah waktu tepat untuk mengabadikannya. Wira-wiri loko tebu yang menarik rangkaian lori bermuatan tebu menjadi pemandangan langka. Sebab dulu, jalur rel dari pabrik membentang hingga perkebunan tebu sehingga lokomotif milik pabrik gula bisa wira-wiri sampai ke ladang tebu.
Namun kini sudah tak ada lagi. Tebu hasil panen langsung diangkut dengan truk sampai pabrik gula. Selanjutnya barulah tumpukan tebu yang sudah ditimbang dipindahkan ke lori-lori yang berjajar, untuk selanjutnya ditarik dengan lokomotif menuju tempat penggilingan. “Sekarang operasional lokomotif tebu juga dikurangi. Manajemen pabrik lebih memilih menggunakan traktor. Mungkin karena kondisi lokomotifnya yang sudah tua, apalagi yang lokomotif uap,” kata Mulyadi, masinis PG Sondokoro saat persiapan menjalankan lokomotif uap langka TM VI.

Loko Langka TM VI
Diantara 18 koleksi lokomotif PG Tasikmadu, TM (singkatan dari Tasik Madu) VI merupakan lokomotif langka yang tinggal dua unit di dunia. Saat rombongan bule peserta Java Sweet Steam 2010 berkunjung, lokomotif tersebut pun disewa untuk menarik rangkaian lori bermuatan tebu. Dahsyat, dengan entengnya meski beberapa kali sempat selip roda namun tenaganya masih kuat untuk wira-wiri. Selain campuran kayu bakar, bahan bakarnya juga menggunakan bal ampas tebu. Kondisi lokomotifnya juga masih terawat bagus.
Selain untuk menarik lori tebu, beberapa lokomotif uap kecil dan diesel juga dioperasikan untuk menarik KA Wisata Sondokoro dengan rute keliling area pabrik gula. Dan beberapa lokomotif yang sudah mati dipajang sebagai monumen.
“Operasional pabrik gula khan hanya paling 4 bulan dalam setahun. Jadi kami kembangkan agar yang 8 bulan bisa menghasilkan income. Salahsatunya memanfaatkan lokomotif yang ada untuk menarik KA Wisata keliling pabrik gula,” jelas Megantoro, Manajer Agrowisata Sondokoro PG Tasikmadu. Menarik bukan?
AMAD SUDARSIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar