Tak hanya PT KAI (Persero) saja yang memiliki lokomotif uap. Beberapa
pabrik gula di Jawa juga masih memilikinya, diantaranya koleksi Pabrik Gula (PG)
Tasikmadu. Salahsatu pilihan bagi Anda yang ingin berwisata dengan nuansa
perkeretaapian ala sepur tebu.
Berkunjung ke Agrowisata
Sondokoro PG Tasikmadu, Karanganyar-Jawa tengah rasanya tak komplit bila tak
berkunjung ke Remise. Remise adalah sebutan untuk tempat pemeliharaan
lokomotif, atau dalam istilah perkeretaapian sebagai Dipo Lokomotif. Di Remise
PG Tasikmadu masih terdapat koleksi lokomotif besar dan kecil, baik lokomotif
uap maupun yang diesel.
Saat musim giling
tebu mulai, sekitar bulan Juni-September, lokomotif tersebut dioperasikan.
Inilah waktu tepat untuk mengabadikannya. Wira-wiri loko tebu yang menarik
rangkaian lori bermuatan tebu menjadi pemandangan langka. Sebab dulu, jalur rel
dari pabrik membentang hingga perkebunan tebu sehingga lokomotif milik pabrik
gula bisa wira-wiri sampai ke ladang tebu.
Namun kini sudah tak
ada lagi. Tebu hasil panen langsung diangkut dengan truk sampai pabrik gula.
Selanjutnya barulah tumpukan tebu yang sudah ditimbang dipindahkan ke lori-lori
yang berjajar, untuk selanjutnya ditarik dengan lokomotif menuju tempat penggilingan.
“Sekarang operasional lokomotif tebu juga dikurangi. Manajemen pabrik lebih
memilih menggunakan traktor. Mungkin karena kondisi lokomotifnya yang sudah
tua, apalagi yang lokomotif uap,” kata Mulyadi, masinis PG Sondokoro saat persiapan
menjalankan lokomotif uap langka TM VI.
Loko Langka TM VI
Diantara 18 koleksi
lokomotif PG Tasikmadu, TM (singkatan dari Tasik Madu) VI merupakan lokomotif
langka yang tinggal dua unit di dunia. Saat rombongan bule peserta Java Sweet
Steam 2010 berkunjung, lokomotif tersebut pun disewa untuk menarik rangkaian
lori bermuatan tebu. Dahsyat, dengan entengnya meski beberapa kali sempat selip
roda namun tenaganya masih kuat untuk wira-wiri. Selain campuran kayu bakar,
bahan bakarnya juga menggunakan bal ampas tebu. Kondisi lokomotifnya juga masih
terawat bagus.
Selain untuk menarik
lori tebu, beberapa lokomotif uap kecil dan diesel juga dioperasikan untuk
menarik KA Wisata Sondokoro dengan rute keliling area pabrik gula. Dan beberapa
lokomotif yang sudah mati dipajang sebagai monumen.
“Operasional pabrik
gula khan hanya paling 4 bulan dalam setahun. Jadi kami kembangkan agar yang 8
bulan bisa menghasilkan income. Salahsatunya memanfaatkan lokomotif yang ada
untuk menarik KA Wisata keliling pabrik gula,” jelas Megantoro, Manajer
Agrowisata Sondokoro PG Tasikmadu. Menarik bukan?
AMAD SUDARSIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar